Call of Duty: Black Ops 6 dirilis Jumat ini (25 Oktober) di seluruh dunia, kecuali di Kuwait. Pihak berwenang di Kuwait telah memblokir peluncuran game first-person shooter yang populer tersebut, hanya beberapa hari sebelum peluncuran globalnya.
Meskipun pihak berwenang Kuwait belum secara eksplisit mengatakan apa pun, namun pengguna media sosial berspekulasi bahwa Black Ops 6 telah diblokir karena berlatar Perang Teluk tahun 1990 antara Irak dan pasukan koalisi pimpinan AS. Irak, di bawah kepemimpinan Saddam Hussein, menginvasi Kuwait selama Perang Teluk, yang masih menjadi topik sensitif di wilayah tersebut.
Mengonfirmasi larangan tersebut, pengembang Call of Duty Activision mengatakan bahwa Black Ops 6 belum disetujui untuk dirilis di Kuwait. Perusahaan mengatakan bahwa film tersebut tidak akan tersedia untuk dirilis di wilayah tersebut dan semua pemesanan di muka di Kuwait akan dibatalkan dan pengembalian dana akan diberikan ke tempat pembelian awal. Namun, Activision juga menyatakan harapannya agar pihak berwenang Kuwait dapat mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Apa itu Call of Duty: Black Ops 6?
Black Ops 6 dikembangkan bersama oleh penerbit video game Treyarch dan Raven Software Corporation. Ini adalah angsuran ke-21 dari franchise Call of Duty yang memulai debutnya pada tanggal 29 Oktober 2003, untuk pengguna Microsoft Windows. Angsuran pertama dari waralaba ini dikembangkan oleh Infinity Ward dan diterbitkan oleh Activision.
Edisi pertama berlatar belakang Perang Dunia II, memungkinkan pemain untuk melihat perang melalui sudut pandang tentara Inggris, Amerika, dan Soviet. Permainan ini menggabungkan misi tunggal dan multipemain. Setiap permainan berikutnya memiliki serangkaian kampanye di mana pemain diharuskan untuk maju dan bertarung melawan lawan dalam mode multipemainnya.
Black Ops 6 dijadwalkan rilis pada 25 Oktober untuk pengguna Windows, Xbox, dan PlayStation. Ini adalah seri ketujuh Black Ops setelah rilis Black Ops: Cold War pada tahun 2020. Game baru ini berlatar tahun 1991 dan menampilkan agen nakal, Troy Marshall dan Frank Woods, diadu melawan kelompok rahasia yang dikenal sebagai Pantheon yang menyusup Badan Intelijen Pusat. Game ini dilaporkan akan memiliki mode multipemain dengan 16 peta baru saat diluncurkan dan akan memiliki mekanisme gerakan omni-arah dengan aksi yang ditingkatkan seperti menyelam, meluncur, dan berlari.
Teaser dari game ini menampilkan cuplikan berita dan iklan dari awal tahun 1990-an di mana narator meminta penonton untuk ‘berhenti menjadi domba dan menjadi serigala’. Teaser lainnya menampilkan beberapa pemimpin dunia yang berpengaruh pada masa itu seperti Margaret Thatcher, Bill Clinton, dan Saddam Hussein.
Call of Duty: Black Ops 6, Kuwait, dan Perang Teluk
Perang Teluk, yang berlangsung hampir tujuh bulan, terus menjadi topik sensitif di Kuwait karena dampak traumatis dan konteks sejarahnya. Pada tanggal 2 Agustus 1990, Irak yang dipimpin oleh Saddam Hussein menginvasi Kuwait yang mengakibatkan pendudukan berkepanjangan di negara di tepi utara Semenanjung Arab. Setelah pendudukan, Kuwait menyaksikan peningkatan pelanggaran hak asasi manusia seperti kematian warga sipil, penyiksaan, pemindahan paksa, dan penghilangan paksa.
Sebagai negara kecil dengan posisi strategis, invasi tersebut melanggar integritas teritorial Kuwait dan juga menantang kedaulatan nasionalnya. Sederhananya, pendudukan mempengaruhi setiap aspek kehidupan di Kuwait. Lebih dari separuh penduduk dilaporkan melarikan diri selama perang. Meskipun banyak warga negara yang kembali pada tahun 1991, namun warga non-warga negara, terutama warga Palestina, dilarang untuk kembali.
Pasukan Irak menarik diri dari Kuwait pada tahun 1991 setelah mereka dikalahkan oleh pasukan koalisi pimpinan AS.
Sejarah kontroversi Call of Duty
Waralaba video game populer juga pernah mengalami nasib serupa di masa lalu. Rusia melarang Call of Duty: Modern Warfare, sementara Tiongkok melarang Call of Duty: Black Ops Cold War.
Pada tahun 2021, dilaporkan bahwa Call of Duty di ponsel dilarang untuk pengguna di Iran tanpa pemberitahuan resmi apa pun. Seperti halnya Kuwait, tidak ada penjelasan langsung dari pemerintah Iran. Namun, ada spekulasi bahwa larangan mendadak tersebut mungkin disebabkan oleh meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Pada tahun 2012, Pakistan melarang Call of Duty: Black Ops 2 bersama dengan Warfighter dan Medal of Honor karena diduga menggambarkan negara tersebut dalam kondisi yang buruk. Asosiasi Produsen dan Pedagang CD, DVD, Kaset Audio, dan CD Seluruh Pakistan mengatakan bahwa video game tersebut bertentangan dengan persatuan dan kesucian nasional negara tersebut. Call of Duty: Modern Warfare 2, yang dirilis pada tahun 2009, diblokir di Rusia tetapi tidak dilarang secara resmi.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 3 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 3 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 8 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono