Besarnya Pengaruh Regulasi dan Politik Terhadap Perkembangan Game
Cina sebagai eksportir game terbesar di dunia, semakin agresif dalam menyebarkan pengaruh budaya dan teknologinya melalui game. Cina bisa sampai di posisi yang mengalahkan negara Barat ini berkat regulasi yang ketat. Cina membatasi game-game asing yang boleh dipublish di Cina, di mana hanya membolehkan sekitar 30 game asing yang dipublish di Cina setiap tahunnya. Regulasi tersebut mendorong industri game lokal Cina untuk memproduksi game untuk konsumsi mereka sendiri.
Semakin majunya industri game di Korea Selatan juga membuat Cina lebih waspada terhadap negara tetangganya itu. Hal ini diperparah oleh situasi politik global pada tahun 2017. Sebagai konsekuensi kerjasama Korea Selatan dengan Amerika Serikat dalam menempatkan persenjataan di dekat wilayah laut Cina, Cina melarang impor game Korea Selatan, apapun bentuknya. Dampak larangan ini sangat besar, karena banyak perusahaan game asal Korea Selatan yang membutuhkan dana investasi maupun pasar pemain asal Cina, sehingga Korea terpaksa tunduk terhadap aturan itu.
Melihat agresifnya Cina dalam mengembangkan soft power-nya, India mengeluarkan kebijakan yang melarang game Mobile Legends dan 58 aplikasi asal Tiongkok lainnya untuk beredar di Google Play dan Apple App Store India. Terlebih lagi, antara India dan Cina juga masih terlibat konflik perbatasan yang terkait dengan Nepal.
Apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia?
Jumlah pemain game di Indonesia yang sebesar 174 juta orang itu adalah modal utama yang menjanjikan. Baik dari segi potensi Sumber Daya Manusia (SDM), pasar pemain game yang tinggi, maupun dari sisi sejarah dan budaya yang kaya dan dapat dijadikan IP. Nilai transaksi game yang sangat besar juga menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki kekuatan belanja untuk game. Tinggal tugasnya adalah bagaimana meningkatkan angka 0,5% menjadi angka yang lebih besar.
Oleh karena itu, langkah Pak Jokowi yang memberikan instruksi ke jajaran pemerintahannya lewat Perpres No.19/2024 menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Di mana di dalamnya tertulis instruksi kepada jajaran kementerian maupun instansi pemerintahnya melalui pilar-pilar yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan industri game di negara kita.
Saat ini yang Indonesia butuhkan adalah regulasi yang kuat untuk mengatur industri game lokal. Berkaca pada langkah yang dilakukan oleh Cina dan India yang membatasi produk asing untuk masuk ke dalam, mungkin Indonesia butuh melindungi industri lokal yang masih menjadi bibit agar tidak terinjak raksasa IP dari asing. Namun bukan berarti serta merta Indonesia melarang game asing untuk masuk, karena ini bisa menjadi bumerang dan mendapatkan perlawanan dari pemain game Indonesia itu sendiri. Kita cukup batasi pergerakan game asing tersebut, dan tidak memberikan panggung atau bahkan dukungan dana untuk pertumbuhan mereka.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 4 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 4 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 8 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono