Mantan pelatih Dota 2 untuk OG, Eugene “Chu” Makarov, menceritakan pengalamannya tentang investigasi internal pengaturan skor yang dilakukan oleh organisasi esports tersebut terhadap Tommy “Taiga” Le, saat wawancara baru-baru ini dengan Dota2.ru.
Dia mendalami topik sensitif skandal 322 dalam kancah profesional Dota 2 yang melibatkan Taiga yang saat ini menjadi bagian dari Leviatán.
Chu menjelaskan tanggapan OG terhadap kecurigaan seputar keterlibatan Taiga dalam kemungkinan skema 322, memberikan wawasan langka tentang realitas di balik layar game kompetitif.
Chu, adalah seorang tokoh terkemuka di kancah Dota 2 yang dikenal karena perannya bersama tim OG, dalam wawancara baru-baru ini menjelaskan beberapa topik menarik mulai dari pengalamannya di Eropa hingga isu sensitif skandal 322 yang melibatkan Taiga dan investigasi yang dilakukan oleh OG.
Hal ini menyusul tuduhan seorang YouTuber bernama Morf terhadap Taiga, terkait keterlibatannya dalam perjudian dan pengaturan pertandingan. Dia mendukung klaimnya menggunakan tangkapan layar percakapan, rekaman audio, kuitansi tagihan, dan taruhan judi.
Mengenai Taiga, Chu mengungkapkan pandangannya mengenai tuduhan keterlibatan dalam skema 322 baru-baru ini, dan mencatat bahwa kecurigaan telah muncul sebelumnya selama ESL One Berlin Major 2023, “Kami memiliki kecurigaan pertama terhadap ESL One Berlin Major 2023. Jadi video baru-baru ini tidak mengejutkan saya.”
Lebih lanjut, Chu membenarkan bahwa penyelidikan internal telah dilakukan, dengan fokus utama pada Taiga, namun menolak untuk membocorkan secara spesifik, “Saya terutama ditanyai pertanyaan tentang Tommy [Taiga] (saya tidak akan menjelaskan secara detail), dan hanya ada sedikit pertanyaan tentang tim.”
Chu juga mengakui dampak yang lebih luas dari insiden tersebut di kancah profesional Dota 2, dan menggambarkan pengalaman tersebut sebagai sesuatu yang tragis bagi dirinya dan tim, “Dota dalam beberapa tahun terakhir kaya akan cerita tentang 322, terutama di “lapangan tembak” dalam 2 sampai 3 tahap. Namun berada di episentrum kisah seperti itu sungguh tragis bagi saya dan tim.”
Menjelaskan kepergiannya dari OG, Chu menyebutkan berakhirnya kontraknya dan keinginan untuk menempuh jalan berbeda di luar perannya sebagai asisten pelatih.
Wawancara ini mengungkapkan perspektif Chu mengenai tantangan yang dihadapi oleh tim yang menangani masalah integritas, dan menyoroti dampak insiden tersebut terhadap pemain dan organisasi.
Refleksi Chu menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas dalam komunitas Dota 2 dan langkah-langkah yang diambil untuk menegakkan integritas kompetitif.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 3 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 3 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 8 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono