Kontroversi terjadi di hari pertama penyelenggaraan turnamen ESL One Birmingham 2024, karena Team BetBoom kedapatan menyalahgunakan bug Dota 2 dalam pertandingan menghadapi G2 x iG.
Kapten Tim BetBoom, Vitalie “Save-” Melnic, mendapati dirinya berada di tengah kekacauan ini karena bug yang memungkinkan Shadow Demon miliknya memiliki level tertinggi tiga ketika pahlawannya hanya level dua belas.
Meskipun menyalahgunakan bug tersebut Tim BetBoom akhirnya kalah dalam pertandingan melawan G2 x iG. Namun, ESL memberikan BetBoom ‘Penalti Draf Level 2‘ sesuai pengumuman resmi yang dibuat oleh penyelenggara turnamen di X.
Kronologi penyalahgunaan Bug Shadow Demon Dota 2
Pada tanggal 22 April 2024, Tim BetBoom melawan G2 x iG setelah seri melawan Team Falcons, salah satu favorit untuk memenangkan ESL One Birmingham 2024.
Selama pertandingan pertama melawan G2 x iG, Save dari BetBoom yang memainkan Shadow Demon terlihat dengan ultimate yang hanya berada di level dua belas, karena bug Dota 2 yang melibatkan pahlawan yang sengaja disalahgunakannya.
Insiden ini tidak luput dari perhatian karena mata yang tajam segera melihat bug ini dan mulai menyelidikinya. Bug yang disalahgunakan oleh Save- awalnya ditemukan oleh anggota komunitas, yang membagikan temuannya di Reddit beberapa waktu lalu.
Menurut penggunanya, kemampuan Demonic Cleanse milik Shadow Demon yang diperoleh pahlawan setelah mengonsumsi Aghanim’s Shard entah bagaimana dikaitkan dengan kemampuan ultimate miliknya, Demonic Purge.
Hal ini disebabkan tag ‘DOTA_ABILITY_TYPE_ULTIMATE’ dihapus dari file Shadow Demon dan mengakibatkan pemain dapat meningkatkan Demonic Purge ke Level 3 segera setelah Shadow Demon mencapai Level 6 hanya dengan menaikkan level Demonic Cleanse.
Karena kedua kemampuan tersebut saling terhubung karena bug, setiap kali pemain memberi poin untuk menaikkan level Demonic Cleanse, bahkan Demonic Purge pun biasanya naik level.
Inilah yang dilakukan Save pada Shadow Demon-nya, memperoleh Aghanim’s Shard di Level 10 dan meningkatkan sepenuhnya skill ultimatnya di Level 12.
Meskipun menyalahgunakan bug di game pertama melawan G2 x iG, BetBoom akhirnya berada di pihak yang kalah, tidak hanya di game ini tetapi bahkan di game berikutnya, di mana ESL telah memungut ‘Draft Penalti Level 2’ terhadap mereka, pergi dengan kekalahan 2-0.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya BetBoom terkena penalti di sebuah turnamen. Tahun lalu di Bali Major, pemain carry BetBoom pada saat itu, Ivan “Pure” Moskalenko, tertangkap sedang menonton streaming saat jeda.
Hal ini akhirnya dikesampingkan sebagai kecurangan dan streaming sniping yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan penalti oleh Azure Ray, yang mengakibatkan Tim BetBoom diberikan penalti ‘Kerugian Tingkat Empat’.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 4 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 4 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 8 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono