Dr Disrespect streamer game ternama, baru-baru ini mengumumkan bahwa YouTube telah mengaktifkan kembali monetisasi kanalnya, setelah sebelumnya di-demonetisasi akibat tuduhan yang melibatkan pesan yang tidak pantas kepada seorang anak di Twitch. Berikut adalah ringkasan singkat tentang situasi ini dan reaksi dari komunitas gaming:
Pada tahun 2024, Dr Disrespect di-demonetisasi di YouTube setelah laporan bahwa dia mengirim pesan yang tidak pantas kepada seorang anak muda di Twitch. Ia kemudian mengakui bahwa pesan tersebut tidak pantas, tetapi menegaskan bahwa dia tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Meskipun demikian, YouTube memutuskan untuk menghapus monetisasi dari kanalnya.
Pengumuman Ulang Monetisasi
Pada tanggal 30 Januari 2025, Dr Disrespect mengumumkan dalam siarannya di YouTube dan Rumble bahwa kanalnya telah di-remonetisasi. “Ladies and gentlemen, kita kembali mendapatkan monetisasi YouTube kita,” katanya dalam siarannya. Pengumuman ini datang pada hari yang sama dengan pengumuman penutupan studio game Midnight Society, di mana Beahm adalah salah satu pendiri.
Reaksi dari Komunitas
Reaksi dari komunitas gaming terhadap pengumuman ini bervariasi. Beberapa penggemar tetap mendukung Dr Disrespect dan senang melihat kembali monetisasi kanalnya, sementara yang lain masih skeptis dan berharap bahwa dia tidak akan kembali ke dunia streaming. Ada juga yang berpendapat bahwa kanalnya tidak seharusnya di-remonetisasi, mengingat kontroversi yang melibatkan karakternya.
Pertanyaan dan Refleksi
Pertanyaan besar adalah apakah kanal YouTube Dr Disrespect seharusnya tetap di-demonetisasi. Meskipun banyak orang berharap karirnya di dunia streaming akan berakhir, menghapus seseorang dari dunia streaming tidak mudah kecuali semua platform memutuskan untuk memblokirnya.
Dr Disrespect pertama kali dibanned oleh Twitch pada tahun 2020 atas alasan yang tidak diungkapkan hingga Juni 2024, memberikan wawasan tentang dunia gelap yang diwarnai oleh karakternya. Setelah pengakuan tentang pesan yang tidak pantas, YouTube memutuskan untuk menghapus monetisasi kanalnya.
Meskipun belum ada pengumuman resmi dari YouTube mengenai penundaan ini, laporan dari SportBusiness dan sumber lainnya menunjukkan bahwa proses perencanaan masih berjalan. Pengumuman ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan esports ke dalam Olimpiade tradisional. Namun, dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, event ini berpotensi menjadi tonggak sejarah dalam dunia esports.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 6 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 6 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 9 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 10 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono