Organisasi esports ternama dunia asal asal Swedia, Alliance, telah mengubah identitas visualnya, termasuk logo baru dan desain secara keseluruhan. Alliance juga menyampaikan bahwa logo tersebut “menandai awal dari babak baru dalam perjalanannya, yang penuh dengan rasa ingin tahu, pertumbuhan, dan kemakmuran yang berkelanjutan.”
Pencitraan merek baru ini akan diterapkan di seluruh aset perusahaan di berbagai wilayah. Logonya akan tetap berbentuk huruf A, tetapi desain keseluruhannya lebih sesuai dengan gaya sederhana yang diadopsi oleh banyak orang di dunia esports. Warna utamanya hijau cerah, tetapi putih dan abu-abu juga digunakan.
Alliance adalah organisasi esports Swedia yang paling dikenal karena kesuksesannya di Dota 2. Alliance memenangkan The International, turnamen teratas Dota 2, pada tahun 2013 dan merupakan pemain tetap di kancah Dota 2 sebelum dibubarkan pada akhir tahun 2023. Alliance juga memiliki roster di beberapa game lain, termasuk PUBG Mobile dan VALORANT, namun saat ini hanya mengoperasikan tim di CS2 dan Apex Legends.
Logo Alliance sebelumnya
Merek baru perusahaan ini sangat kontras dengan logo aslinya, yang diadopsi hampir satu dekade lalu. Meskipun kedua logo tersebut memiliki gaya huruf A, logo lama memiliki inspirasi kartun atau buku komik yang lebih kuat. Sedangkan desain barunya lebih datar dan abstrak dengan warna yang lebih berani.
Menariknya, palet warna tersebut mirip dengan rebranding merek Swedia lainnya, Ninjas in Pyjamas, yang juga memilih warna hijau cerah sebagai salah satu warna utamanya ketika organisasi tersebut melakukan rebranding pada tahun 2021.
Palet dari mantan organisasi esports Inggris EXCEL ESPORTS juga sangat condong ke arah warna hijau neon yang serupa. Di Amerika Selatan, LOUD juga lebih memilih warna yang sama untuk brandingnya.
Perusahaan ini bekerja sama dengan firma desain Kurppa Hosk, dan menggambarkan merek baru ini sebagai “jembatan antara Timur dan Barat, sebuah rumah di mana Alliance menggabungkan banyak budaya dalam bekerja dan bermain selama dekade terakhir.”
