Rangkaian VCT Challengers Indonesia Split 1 telah dimulai dengan babak qualifier. Sayangnya nama Indonesia tercoreng saat muncul laporan yang mengungkap dugaan insiden kecurangan pada fase Open Qualifier VALORANT Challengers Indonesia Split 1.
Pemain yang dimaksud disinyalir telah menggunakan perangkat lunak berlabel Netflix.exe. Kasus ini mengingatkan pada insiden serupa yang melibatkan Nikhil “forsaken” Kumawat dari OpTic India lima tahun lalu di turnamen resmi CS:GO, eXTREMESLAND 2018. Ia ketangkap basah menggunakan file word.exe yang terkenal itu.
Namun, insiden baru-baru ini melibatkan tim dan pemain berskala lebih kecil dan tidak dikenal di lingkungan online. Pemain juga mengakui bahwa perangkat lunak curang ada di mesin mereka tetapi tidak digunakan selama pertandingan turnamen.
Hal ini pertama kali terungkap ketika caster Challengers Indonesia Rere “Bredel” Bintoro berbagi cerita di Instagram yang menunjukkan sebuah folder bernama Fantech Audio, yang pada awalnya diasumsikan berisi file yang terkait dengan perangkat lunak perangkat audio. Namun, folder tersebut mengungkapkan sebuah program bernama Netflix.exe, yang diduga dimiliki oleh pemain yang diduga.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat, memicu diskusi dan perhatian luas di komunitas VALORANT Indonesia. Salah satu akun mengomentari postingan Instagram Valorant.esports.media dengan memberikan kronologi.
Source: IG valorant.esports.media
Menurut akun gery322, “Yang mau tanya kronologinya gmn. Jadi kebetulan mainnya di split round 1 sama 2 gaada masalah karna kita menang kemudian round 3 uda mulai sus karna mereka brani gamble stack. Dimana citernya di kasih nahan A sendiri di LCD yg di site lalu kita swing ber 5 tumbang semua. Kalau seandainya mati peek 1 1 gpp lah. Ini kita swing wide smua lgsung di tracking.”
Tidak hanya ramai di komunitas, kasus yang mencoreng muka Indonesia ini juga dimuat beberapa media game lokal dan laur negeri. Kabarnya pemain yang menggunakan cheat tersebut telah di banned akunnya.
