Agate, studio pengembangan game asal Bandung, mengumumkan sub-divisi terbaru mereka, yaitu Vertx Break. Sub-divisi ini akan difokuskan dalam pengerjaan aset-aset stylized 3D untuk studio game level AA di pasar Eropa.
Peluncuran Vertx Break ini selaras dengan misi Agate di tahun 2024, yaitu melanjutkan ekspansi global melalui kerjasama strategis dengan pengembang game dunia, meningkatkan kualitas produk, dan mengembangkan potensi talenta lokal.
Memasuki tahun 2024, pasar video game global diproyeksikan akan mencapai pendapatan sebesar USD282,30 miliar yang mengalami peningkatan 13%, serta diperkirakan akan tumbuh sebesar 8,76% (YoY) antara tahun 2024 dan 2027, menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan sebesar USD363,2 miliar pada tahun 2027, data ini sendiri memang dikutip dari Statista.
“Kami yakin bahwa tahun 2024 akan menjadi babak baru yang menarik bagi industri game. Agate pun terus berupaya menjadi katalisator industri game di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian dan akses global kami di industri game,” ucap Shieny Aprilia, Co-Founder and CEO Agate.
“Dengan banyaknya kemitraan global yang sudah kami bangun, kami yakin dapat terus membawa industri game Indonesia meraih kesuksesan di panggung dunia.” lanjut Shieny.
Pada tahun ini, Agate berfokus pada model bisnis B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer) untuk memperkuat ekspansi globalnya.
Strategi pertama yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan tim perwakilan di wilayah benua Amerika. Saat ini Agate memiliki 4 perwakilan yaitu di Kanada, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang.
Kedua, Agate memanfaatkan akses jaringan globalnya untuk memperkuat ekosistem game di Indonesia, serta terus meningkatkan keahliannya melalui inisiatif proyek Research and Development (R&D). Ketiga, Agate berkomitmen mengembangkan keahlian para talent lokal serta kualitas kepemimpinannya untuk mendorong percepatan pertumbuhan industri game di tanah air melalui Agate Academy.
Vertx Break powered by Agate secara khusus difokuskan untuk menghasilkan 3D Stylized Art berkualitas tinggi dengan menyediakan layanan 3D Character, 3D Equipment & Outfit, 3D Environment Props, dan 3D Hard Surface.
Ari Cahyadi Indra, Head of Vertx Break powered by Agate, menambahkan, mereka ingin memperkuat kehadiran Agate di berbagai vertikal game development dengan memfokuskan kepada layanan 3D Stylized Art berkualitas tinggi dan game ready untuk developer skala AA, di mana fokus ini memungkinkan kami membangun percakapan yang lebih relevan dengan strategi bisnis art outsourcing.
“Melalui pendekatan unik kami sebagai game art development partner yang resourceful dan adaptable untuk kebutuhan 3D Art Development, partner kami dapat menghemat banyak waktu penyesuaian dan perbaikan jika berkolaborasi dengan Agate.”
Sebagai rumah dari talenta-talenta game developer berbakat Indonesia, Agate juga menanamkan nilai-nilai yang menjadi pedoman untuk para tim di dalam perusahaan yaitu, Positivity, Collaboration, Excellence, dan Level Up dengan harapan Agate dapat menjadi tempat bagi berbagai talenta dari segala budaya dan latar belakang untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan melalui karya-karya game yang luar biasa.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 4 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 4 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 8 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono