Perusahaan di balik TikTok yaitu ByteDance, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka tengah melakukan pembicaraan intensif dengan berbagai calon pembeli terkait penjualan aset gaming mereka. Hal ini menunjukkan keputusan strategis ByteDance untuk mundur dari industri game.
Salah satu pihak yang menaruh minat adalah Tencent, perusahaan game terbesar di dunia. Meskipun demikian, hingga saat ini, belum ada kesepakatan resmi yang tercapai, sebagaimana diungkapkan oleh juru bicara ByteDance.
Meeting ini ditujukan untuk membahas perihal penjualan aset gaming ByteDance. Sudah ada beberapa pihak yang tertarik untuk membeli divisi gaming mereka.
Hal ini ditenggarai karena ByteDance ingin mengalihkan core business mereka ke bidang lain. Sebagai akibatnya, mereka akan melepaskan divisi gaming mereka.
Melansir Reuters, juru bicara ByteDance mengungkap perbincangan sedang berlangsung namun belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua belah pihak, jelas juru bicara ByteDance, mengutip Reuters.
Source: Tek ID
Pada bulan November, ByteDance mengatakan akan merombak Nurverse dan mundur dari bisnis game. Mereka ingin fokus pada bisnis utama lainnya.
Nuverse telah merilis beberapa game seperti Crystal of Atlan, Marvel Snap, dan Earth: Revival. Mereka juga tengah mengembangkan beberapa game, namun mangkrak karena proses penjualan ini.
Meskipun sudah ada beberapa pertemuan dengan Tencent dan perusahaan lain, namun belum ada kesepakatan yang diraih seputar pembelian Nuverse.
Keputusan ini dibuat setelah lima tahun memulai terobosan besarnya ke pasar video game global senilai $185 miliar atau setara dengan Rp2.879 triliun.
ByteDance juga telah mencari pembeli unit game lainnya yakni Moonton yang diakuisisi pada tahun 2021.
Hubungan ByteDance dengan Tencent di sektor game semakin mesra setelah periode persaingan yang penuh dengan perseteruan. Tencent telah banyak menggunakan jaringan iklan ByteDance untuk mempromosikan game terbarunya “DreamStar”.
