Sedang mencari game seru untuk mengisi waktu sambil menunggu Silksong? Steam Next Fest menghadirkan beberapa platformer menantang yang layak untuk dicoba.
Bagi penggemar Metroidvanias dan platformers, penantian Hollow Knight: Silksong mungkin terasa sangat lama. Untungnya, Steam Next Fest memberikan spotlight pada berbagai judul baru yang bisa membantu mengisi kekosongan itu—dari Metroidvanias klasik hingga puzzle platformers yang memutar otak.
Kami mencoba beberapa demo game selama akhir pekan dan menemukan lima platformer yang berhasil menarik perhatian dengan kemampuan mereka untuk menguji refleks dan imajinasi kamu.
1. Symphonia
Dikembangkan oleh Sunny Peak, Symphonia menawarkan nuansa visual yang mengingatkan pada Hollow Knight: Silksong, terutama dengan karakter utamanya yang memikat. Namun, game ini memiliki keunikan tersendiri di genre ini.
Berlatar di dunia di mana musik menjadi sumber kehidupan, Symphonia menceritakan kisah tentang dunia yang pernah berkembang pesat namun sekarang berada di ambang kehancuran setelah orkestra-orkestra menghilang. kamu berperan sebagai Philemon, yang dihidupkan kembali di dunia yang sekarat ini, hanya bersenjatakan sebuah biola.
Biola tersebut tidak hanya menjadi alat musik, tetapi juga kendaraan untuk melintasi teka-teki platforming yang rumit, mengaktifkan kembali mesin-mesin yang pernah memberi kehidupan ke dunia musik ini. Yang membuat Symphonia istimewa adalah soundtrack orkestra yang menakjubkan, dibawakan oleh Scoring Orchestra Paris, yang menambah atmosfer magis saat kamu mengumpulkan musisi untuk membangkitkan kembali orkestra dan membawa musik kembali ke dunia.
2. Maseylia: Echoes of the Past
Maseylia: Echoes of the Past karya Sol Brothers adalah Metroidvania 3D yang berusaha meniru perasaan game 2D tetapi dalam dunia tiga dimensi penuh.
Di dalam lingkungan techno-organik yang rumit ini, kamu akan membuka berbagai peningkatan dan keterampilan yang memungkinkan kamu mengakses area yang sebelumnya tak terjangkau, sambil menjelajahi lanskap yang liar dan sulit.
Game ini sangat menekankan pada eksplorasi dan tantangan platforming, mendorong pemain untuk menemukan jalan mereka sendiri melalui desain labirin yang kompleks. Dengan kemampuan seperti 360-degree dash dan transformasi fasa, platforming dalam game ini berubah menjadi teka-teki tersendiri, menjadikannya judul yang menarik bagi mereka yang menyukai untuk memecahkan level yang rumit dan saling berhubungan.
3. Onikura, Game Platformers di Steam Next Fest
Bagi penggemar pertarungan boss-rush yang cepat, Onikura dari Too Dark Studios memberikan pengalaman yang mendebarkan. Game platformer 2D ini berfokus pada presisi dan kustomisasi. Dengan sistem pertarungan yang terinspirasi dari Hollow Knight, kamu akan menebas, memblokir, dan mengeluarkan serangan spesial saat melawan boss yang semakin sulit.
Yang membuat Onikura istimewa adalah kebebasan yang diberikan kepada pemain untuk mengembangkan gaya bermain mereka sendiri. Kamu dapat menyerap jiwa musuh untuk mendapatkan kemampuan baru dan menyesuaikan strategi saat bertarung untuk mengalahkan Oni yang mengancam Jepang. Setiap pertempuran boss terasa unik, dengan tantangan intens yang akan membuat kamu berkeringat dan puas. Meski Onikura belum memiliki tanggal rilis pasti, demo-nya sudah tersedia dan sangat layak dimainkan.
4. Unless
Jika kamu penggemar speed-running, Unless dari Bellwood Studios adalah pilihan sempurna. Sebuah platformer 2D dengan gaya seni piksel minimalis, Unless mengesampingkan kompleksitas cerita dan pembangunan dunia, fokus sepenuhnya pada mekanik platforming yang ketat dan tantangan refleks murni.
Seiring kamu maju, tingkat kesulitan level semakin meningkat, menuntut gerakan yang semakin presisi dan pemikiran cepat. Game ini juga memiliki mode co-op, menambah lapisan kesenangan saat kamu dan teman bekerja sama menghadapi tantangan. Meskipun tampaknya sederhana pada awalnya, jangan tertipu—Unless akan menguji refleks dan kemampuan pemecahan teka-teki kamu hingga batasnya.
5. Souno’s Curse, Game Platformers Baru di Steam Next Fest
Dikembangkan oleh Kiro Team dan diterbitkan oleh Pixel Heart, Souno’s Curse menggabungkan gameplay Metroidvania tradisional dengan narasi yang lebih introspektif. Visual yang digambar tangan penuh dengan detail, membuat setiap koridor yang gelap dan pertempuran musuh terasa memikat secara visual.
Dalam hal gameplay, ini adalah Metroidvania klasik, dengan serangan jarak dekat dan sihir yang mengingatkan pada Hollow Knight. Namun, yang membedakan Souno’s Curse adalah ceritanya yang mendalami tema penyesalan dan pentingnya hidup di masa kini. Ini adalah tambahan yang bijaksana untuk genre platformer yang melampaui sekadar mekanik hack-and-slash.
Souno’s Curse* dijadwalkan rilis pada 1 November, namun demo-nya sudah tersedia bagi mereka yang ingin merasakan dunia melankolisnya lebih awal.
VIDEO FEED
-
Video Feed
/ 3 months agoPerbedaan Gameplay Malaysia dan Indonesia
Mantan Analyst dari Homebois Malaysia yaitu Antagonist bilang kalau kualitas permainan team Indonesia jauh...
By Hilda Apriza -
Video Feed
/ 3 months agoKenalan Yuk, Sama Coach Arcadia!
Michael Arcadia Bocado atau yang biasa kita kenal dengan Coach Arcadia adalah seorang Coach...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama Sir Pai!
Rafly Alvareza Sudrajat lahir 26 maret tahun 99, biasa kita kenal sebagai Sir Pai...
By Krisdiyono -
Video Feed
/ 7 months agoKenalan Yuk, Sama BTR Rachel!
Pemilik nama lengkap Rachel Aseelah Hanafi ini lahir di Jakarta, 25 Juli 2007. Ia...
By Krisdiyono